Tuesday 25 March 2008

calon bapaknya anak-anak


Biasanya aku ini orang yang jarang bangeeettss mimpi. Tiap hari selalu bisa tidur pulas tanpa mimpi apapun, dan tau-tau sudah harus bangun pagi. Eh kok ya kemarin malam aku bisa-bisanya mimpi ketemu ular. Ularnya sih ukurannya kecil, ngak gede-gede banget, lebih dari 3 ekor kayaknya menempel melilit badanku. Tapi pas di mimpi itu aku udah ngak ngerasa takut, cuma geli aja sambil ku lepaskan ular-ular itu satu persatu dari badanku, tapi nempel lagi... nempel lagi. Ngak tau kenapa aku bisa mimpi seperti itu, atau jangan-jangan karena kemarin pas hari minggu nya aku pergi jalan-jalan sama Linda dan suaminya ke kebun binatang Ragunan melihat ular di sana, jadi sampai kebawa-bawa mimpi deh ularnya.

Jadi ingat sama mitos orang-orang terdahulu, kalo mimpi ketemu atau digigit ular artinya ada seseorang yang menyukai kita, atau bisa juga akan ketemu jodoh. Hehehe…. Siapa tau aja benar. Keesokan harinya iseng-iseng di kantor aku tanyain isyarat mimpi ini ke mbah google. Eh dari hasil searchingnya mbah google kok malah ketemu
blognya mas regsa, akhirnya jadi keasyikan baca-baca tulisannya yang lucu-lucu itu.

Pengalamannya mas regsa ini hampir mirip-mirip sama yang pernah aku alamin sebelum-sebelumnya, suka jadi menghayal sendiri kalau ketemu sama cowok-cowok di jalan yang cukup menarik perhatian. Seperti halnya mas regsa setelah mimpi ketemu ular, jadi menebak-nebak sendiri salah satu dari cewek-cewek yang sempat dia temui di luar adalah calon ibu dari anak-anaknya.

Aku sendiri ngak sampai kepikiran sampai sebegitunya, karena sampai pada pagi hari itu aku membaca
blognya mas regsa, tidak ada satupun cowok yang aku temui yang menarik perhatianku. Akhirnya aku melupakan semua tentang mimpi-mimpi itu. Tapi kalau memang akan bertemu dengan jodoh sebentar lagi, atau ngak taunya ya akhirnya cuma akan berjodoh dengan orang-orang yang memang sudah dekat selama ini, ya Alhamdulillah aja…..

Seperti biasa, setiap naik busway pulang dari kerja aku harus antri di halte dukuh atas 2 untuk berebutan kursi duduk dengan penumpang lain. Dan dengan sedikit agak gesit dulu-duluan memburu kursi ketika pintu bus terbuka, akhirnya aku mendapatkan tempat duduk yang masih tersisa. Alhamdulillah… karena sejujurnya aku suka ngak sanggup kalau harus berdiri sepanjang jalan dari dukuh atas sampai halte Depart. Pertanian yang cukup panjang itu.

Setelah aku duduk selang sekitar 1 menit-an, mak jebret (*ikut-ikutan sok javanese mode on) mataku tertambat pada sosok cowok ganteng yang berdiri persis di depanku. Heh jd ingat ceritanya mas regsa, jangan-jangan ini nih si calon bapaknya anak-anak. Hahaha… Yang biasanya aku selalu menghabiskan waktu perjalananku selama di dalam busway dengan membaca buku atau tidur, kali ini aku hanya serius mengamati dia.

Cowok tampan itu berkulit sawo matang agak bersih, hidung mancung, alis sedikit tebal, ngak manis tapi tampan, dagu membiru bekas janggut yang dicukur bersih, dengan tinggi dan ukuran badan ideal. Dari penampilannya menunjukkan kalau dia juga baru pulang dari kantor, memakai kemeja lengan pendek dan tas punggung belakang.

Duh gusti, mbok aku di kasih jodo yang kayak gini aja juga sudah cukup, satu saja.. :D (*ngarep mode on) Dalam hati aku memanggil-manggil “Mas..!! Mas..!! Mas..!! ini aku… Kok kamu diem aja sih ?? Kalau kamu diem aja gitu, gimana kita akan merencanakan pernikahan“. Aku berharap hatinya bisa connect, dirinya bisa mendengar suara hatiku tadi.. (*menghayal mode on) Ah mungkin tidak saat ini, tapi nanti waktu, akhirnya bisa connect ke dia, nanti kan dia bakalan turun di halte pertanian juga, trs naik M17 juga, dan ngak taunya sama-sama turun di gang.mursid… eh ngak taunya kita ternyata tetangga, gara-gara pulang searah jadi kenalan dech.. (*halah... kali ini menghayalnya udah kelewatan… seolah-olah kayak kita yang punya sekenario aja, emgnya kayak di sinetron, jalan ceritanya bisa sesuka hati kita.. :D)

Oh iya, aku perhatikan jari-jari tangannya tapi ngak terlihat jelas karena kedua tanganya selalu di atas di pegangan tangan bus. Kalau ternyata udah pakai cincin kawin… yah kelaut aja dech Mas :D Tapi sesekali tangannya turun mengambil HP untuk melihat SMS yang barusan masuk sepertinya. Jari tengah tangan kanannya pakai cincin, tapi bukan seperti cincin kawin, lebih mirip cincin perak tebal seperti aksesories yang biasa di pakai cowok.

Cukup ngantuk juga sebenarnya di sepanjang perjalanan, tapi aku juga ngak bisa tidur. Eh ngak tau nya dia turun di halte pejaten. Hmm… ternyata bukan orang gang.mursid dia… Hahaha… (*ngakak mode on – dalam hati)

Dua halte lagi sudah sampai di departemen pertanian, aku manfaatkan untuk memejamkan mataku sejenak. Dan setibanya di halte departemen pertanian aku terbangun lalu turun dari bus dengan pikiran yang lebih fresh, sudah lupa tentang cowok tadi, hanya hayalan sejenak.. :D

Dan sampai hari ini aku pun juga sudah lupa tentang mimpi ketemu ular kemarin itu, yang pada dasarnya aku juga tidak terlalu percaya akan wangsit lewat mimpi akan bertemu dengan calon bapaknya anak-anak yang merupakan rahasia-Nya.

Sunday 23 March 2008

Mengenang sahabat


Salah engak sih, kalau di saat-saat tertentu terkadang kita menginggat orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan kita, entah sebagai sahabat, teman dekat, pacar atau hanya sekedar kecengan.

Coba tengok siapa orang-orang atau sahabat kita yang ada di sekitar kehidupan kita saat ini, bulan ini, tahun ini. Dari tahun ke tahun silih berganti orang-orang yang kita kenal dekat. Mereka hadir, berkenalan dengan kita, begitu akrab dan dekat, lalu seiring dengan berjalannya waktu, dia menghilang tanpa kabar lagi.

Malam ini ku lihat HP ku, tidak ada SMS. Terkadang ada rasa kangen, kemana mereka yang dulu-dulu sempat mengisi hari-hariku.

Ku lihat album foto, ada foto lama sahabatku DA, di balik nya ada tertulis pesannya “Coba tebak yang mana aku, jawabannya lewat surat balasan ya”. Jadi teringat dulu waktu masih kuliah di Bandung, lagi semangat-semangatnya surat-suratan dengannya.

Sahabat-sahabat lama mengingatkanku akan mereka. Ada kesan-kesan tersendiri yang masih tertinggal di hati.

1. ND (1995-1998)
Pertama kali aku menyukai cowok yaitu sama dia. Heran kenapa ya dulu bisa suka dia begitu. Cowok yang cool, feminim, ngak maco banget dech, buka tipeku banget. Tapi cuma satu hal yang membuat aku jd deg-degan kalo bertemu dengannya, secara akademis cowok yang satu ini memang pintar banget. Itulah yang membuat aku suka.

2. MN (1998-2002)
Apakah sebegitu benci nya dia padaku ? Sehingga dia memutuskan tali silaturahmi denganku. Apakah aku pernah menyakitinya ? Sampai sekarang pun aku tidak tau mengapa. Laki-laki baik hati dengan cinta yang begitu besar & tulus. Terkadang aku ingat betapa akrabnya kita dulu, saling bertukar kado di saat ulang tahun, atau saling memberi oleh-oleh ketika kita habis pulang dari luar kota. Dan kita juga sempat pergi mengunjungi beberapa tempat bersama. Sekarang aku tak tau bagaimana kabar tentangnya, tentang istri & anaknya. Dirinya menghilang menjauh dariku.

3. DA (2000-2001)
Betapa senangnya dulu aku jika menerima suratnya dari pak pos. Dan begitu semangatnya aku menulis surat balasan untuknya, hampir satu tahunan itu kita lakukan. Saling bertukar cerita, saling curhat. Hmmmmmmmmm…. Entahlah dimana dirinya sekarang, juga aku tak tau kabarnya. Dia jahat menghilang begitu saja di telan jarak dan waktu yang membentang. Tapi hingga kini seonggok surat-suratnya dulu masih tersimpan di tumpukan bungkusan plastik di atas lemariku.

4. DBR (2002)
Dia hadir hanya sesaat dalam agenda kehidupanku. Sempat membuatku menangis sepanjang tahun, bibirku masih menyebut-nyebut namanya menceritakan betapa istimewanya dia di mata ku. Tapi saat ini aku tidak menyesal. Tuhan memang lebih tau jalan yang terbaik untukku.

5. M****** (2003)
Teringat kita dulu sering imel-imelan. Ngak nyangka kita sekarang satu kantor, satu gedung pula. Tapi kita sudah tidak saling kenal lagi.

6. T******* (2004)
Dirinya menghilang begitu saja, tau-tau mengganti no HP nya tanpa konfirmasi. cowok yang baik hati, kita sering jalan-jalan bareng. Mungkin dia sudah menemukan jalan hidupnya, tapi mengapa dia putuskan pertemanan kami ?

7. I*** (2004)
Temannya Nani yang satu ini memang baikkkkkkkkk banget. Dia datang dan pergi dengan sendirinya. Ngak tau bagaimana sekarang kabarnya.

8. AW (2004)
Baru 2 hari kenal dengannya, dia minta main kerumah. Baru satu bulan bersahabat dengannya, dia sering ngajak SMS-an, sok kasih perhatian pula. Wiuhhhhhhhhh sempat jd GR juga waktu itu, apalagi dengan cowok sholeh semanis dia. Pernah ngak bisa tidur gara-gara dia. Tapi 2 tahun terakhir ini kehilangan kabarnya, entah no HP nya yg ada di phone book ku udah ganti atau belum.

9. SAH (2004-2005)
Mengapa aku dulu begitu mencintainya. Merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Banyak saat-saat dimana kita habiskan waktu bersama. Kadang juga kumpul-kumpul sama teman-teman UP, nonton bareng, ke Dufan bareng, makan bareng, dan lain-lain. Sekarang aku tak mau lagi tau tentang kabarnya. Juga teman-teman UP ku yang lainnya, ngak tau sudah pada kemana mereka.

10. B**** (2004-now)
Teman tetangga kantorku yang satu ini cukup menyebalkan, tapi walaupun aku sering ketus dan cuek, tapi tetap saja dia mengikuti jejak ku. Tau saja dia kemana aku melangkah.

11. HR (2004-2006)
Cowok sombong yang satu ini bisa di bilang baik hati, suka mentraktir, juga lucu. Aneh, menghilang tiada kabar. Tapi hingga saat ini sepertinya dia masih setia berstatus jomblo metropolitan. Teringat dulu sering kangen kalau sehari saja ngak terima smsnya. Terus suka jalan bareng, belanja-belanja bareng, makan bareng, Cuma nonton di bioskop aja yang ngak pernah bareng :p

12. BS (2007)
Cowok serius, tapi aneh. Ngak asyik banget deh..

13. A***
Cowok katro, tapi baik hati :)

14. JS (2006-Now)
Teman tapi nyleneh. Kadang kangen, ingin becanda-becanda seperti seakrab beberapa waktu dulu lagi.

15. AR (2008)
Brondong cool, tapi ngak bisa di ajak becanda.

16. ***** (Des 2007-Now)
Baik, menyenangkan, *********************** and always being my true faithfull friend.

17. Y***** (2008-Now)
Baik, kalem, cowok bangeeeeeetss.

18. All my true female friends
I love u all. Terima kasih sudah menjadi teman setiaku, menemaniku dan mau saling berbagi, sejak dulu hingga saat ini.

Ya Allah berikanlah aku teman sejati, satu orang saja. Yang menemaniku sepanjang sisa hidupku...

Wednesday 5 March 2008

Hanya 4 tahun ???


Aku ingat betul ketika itu bulan Oktober tahun 2003, kalau tidak salah tanggal 4 atau 6. Aku terguncang hebat, menangis sepanjang hari, bahkan sampai berhari-hari. Entahlah mengapa bisa seperti itu, haru juga kalau aku ingat kejadian itu. Tapi itulah pengalamanku yang membuat aku semakin kuat dan tegar ketika menghadapi masalah yang kurang lebih sama.

Aku tak tau mengapa telingaku sangat sensitif sekali kalau mendengar berita-berita tentangmu. Padahal sebenarnya aku juga tidak pernah dengan sengaja mencari-cari tau kabar tentangmu. Tetapi banyak desas desus beredar yang akhirnya nyangkut di telingaku. Kebetulan memang lingkungan teman-teman kita secara tidak langsung masih saling berhubungan.

Aku tidak tau, mengapa “kehadiranmu” yang hanya sesaat itu cukup menorehkan rasa yang begitu mendalam. Bahkan hampir selama 2 tahun bibir ini masih sering menyebut-nyebut namamu, bercerita tentang betapa istimewanya dirimu dalam pandanganku.

Berliku sudah perjalanan hidup yang tlah ku lalui semenjak hatiku kehilangannya. Begitu juga dengan dirimu, aku tau itu. Setiap berita penting tentang kehidupanmu, aku tau. Tapi dalam kesunyian di suatu waktu tertentu hatiku masih sama seperti yang dulu, betapa bahagianya aku ketika menjelang jumat sore, berharap sabtu kan bertemu denganmu, seharian menghabiskan waktu bersamamu. Seperti dulu aku langsung bergegas berangkat ke Jakarta dari Bandung untuk janjian berjumpa denganmu. Sampai pada akhirnya di sabtu sabtu berikutnya, hanya sang waktu yang setia menemaniku, dan akhirnya aku kehilanganmu, dan tak pernah ku jumpai lagi dirimu, hingga sekarang.

Aku bukanlah wanita yang agresif, yang berani mengejarmu. Atau yang berani berteriak katakan bahwa kau adalah cukup berarti bagi hidupku. Tidak… Aku hanya terdiam menyimpan kenanganmu dalam lubuk hatiku. Hingga lambat laun sang waktu membuatku melupakanmu.

Ini bulan Maret 2008, kira-kira 6 bulanan yang lalu. Berarti sekitar Oktober 2007. Wow hanya 4 tahun ???? Aku kaget, sebegitu buruknyakah keadaanmu?? 4 tahun adalah waktu yang sangat singkat untuk sebuah perkawinan. Akupun sudah bisa bayangkan kejadian yang menimpamu itu, tetapi seburuk itukah karaktermu?? Oh, mungkin akupun juga tak akan sanggup jika dulu bersamamu.

Ya Allah ampuni aku yang selalu menyimpan dendam dengan semua peristiwa ini. Aku tau Engkau selalu menjagaku, melindungiku. Kau tau yang terbaik untukku. Engkau yang memiliki semua skenario kehidupan ini. Alhamdulillah…


NB: mungkin cuma gue doang yang ngerti ceritanya.

Monday 11 February 2008

Ibu


Semalam aku membaca sebuah buku yang di pinjamkan temanku, kumpulan cerpen tentang kejadian sehari-hari yang banyak mengandung hikmah dan bahan perenungan. Ada sebuah bab yang temanya tentang “Ibuku Anugerah Terindah”. Inti dari semua cerita-cerita pendek tentang ibu di situ adalah penulis menceritakan kemuliaan seorang ibu sebagai sumber cinta dan kasih sayang bagi anak-anaknya, yang dengan pengorbanannya yang luar biasa sejak mengandung hingga membesarkan anak-anaknya. Dalam cerita-cerita di situ digambarkan seorang ibu yang tulus bekerja keras dari pagi hingga malam hanya demi untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya tanpa pernah mengeluh kelelahan. Seorang ibu yang selalu basah matanya dalam untaian doa-doa berharap anak-anaknya kelak menjadi manusia-manusia yang dapat membanggakannya sebagai orang yang melahirkan mereka. Dan seorang ibu yang selalu menjadi sumber kasih sayang yang kehangatannya selalu di nanti-nantikan oleh anak-anaknya ketika sang anak jatuh sakit, yang selalu membesarkan hati anak-anaknya ketika sang anak mengalami kegagalan, dan yang selalu berusaha memenuhi semua permintaan anak-anaknya meski di kondisi sesulit apapun.

Ada beberapa cerita yang membuat mataku berkaca-kaca, kebetulan memang aku orang yang agak sensitif dan halus perasaannya. Aku ngiri dengan apa yang dirasakan penulis, kekaguman dan kecintaannya pada sosok sang ibu yang luar biasa. Ibunya di gambarkan sebagai seorang wanita yang sangat sabar dalam melayani dan mengurus anak-anaknya. Tidak pernah pula menampakan kemarahan pada anak-anaknya walaupun dalam keadaan kelelahan yang teramat.

Aku sedih aku tidak sepenuhnya bisa merasakan seperti apa yang di rasakan penulis. Atau hanya dalam cerita-cerita sajakah kemuliaan dan ketangguhan seorang ibu bisa sesempurna itu ?? Aku sendiri belum pernah menjadi seorang ibu. Dan aku juga tidak tahu apakah kelak aku juga akan bisa menjadi seorang ibu yang super tangguh seperti di cerita-cerita tersebut. Hanya saja aku pernah mendengar dari beberapa teman-teman perempuanku yg sudah mempunyai anak “Nanti dulu deh kalo mau nambah anak lagi, baru satu aja aku masih suka ngak sabaran..” Memang dibutuhkan energi yang serba extra dalam menjalankan peran seorang ibu.

Aku tidak tahu salahkah aku, jika aku tidak begitu mengagumi dan mencintai Ibuku 100 %. Aku pernah merasakan semuanya, kasih sayang ibu yang tanpa kusadari selalu menyertai di setiap hari-hariku. Juga aku merasakan pengorbanan dan kerja keras yang luar biasa darinya demi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanku terutama ketika aku belum bekerja sendiri, hingga aku bisa seperti sekarang ini.

Tetapi di satu sisi aku juga mendapatkan sesosok ibu yang menakutkan, yang membuatku malas untuk mendekat padanya ketika aku sedang terpuruk atau ketika aku sedang bersedih kesepian. Ibu yang kata-katanya tajam membekas di ingatan, dan bahkan menyisakan luka lebam di lubuk hati yang paling dalam.

Ibu yang tidak selalu mendukung setiap keingananku jika kurang berkenan di dirinya, yang akhirnya membuatku selalu menyalahkannya mengapa ia dulu tidak pernah mendukungku, tapi justru menentang dan menghalang-halangi niatku.

Ibu yang membuatku berubah dari sosok gadis kecil yang cengeng, yang siap menangis kapan saja ketika terguncang, menjadi sosok wanita kebal tanpa rasa. Bekas sayatan-sayatan kata-katanya membuat lapisan keras membatu yang menyelimuti jiwa dan hatiku yang pada dasarnya begitu lembut. Yang membuat aku semakin terbiasa tegar tanpa rasa menghadapi cacian dan makian dari seluruh makhluk di muka bumi ini.

Seperti yang tidak sedikit juga kita temui, anak-anak wanita dewasa lebih bahagia menghabiskan waktu untuk berbagi bersama kekasih atau pasangan hidupnya, ketimbang dengan orang tuanya. Atau bisa jadi kekasih/pasangan hidupnya sebagai curahan segala masalah atas ketidakbahagiaan yang ia rasakan di rumah orang tuanya.

Tapi aku tidak mau ambil pusing tentang itu lagi. Aku ingin hidup bahagia, menyusun rencana kehidupan dengan kesabaran dan ketenangan. Aku hanya ingin mencari orang-orang yang bisa membuatku merasakan tentram dan damai. Aku senang orang-orang yang selalu menjaga kelembutan tutur katanya, yang selalu merekahkan senyuman apapun kondisi hatinya. Aku tidak ingin menangis lagi, dan memang sekarang aku sudah tidak gampang menangis lagi, kecuali menangis ketika bersimpuh menghadapkan wajah kepada Allah, memohon atas segala pertolongan kepada Yang Maha Perkasa dan Maha Berkehendak.

Sebenarnya aku tidak membutuhkan apa-apa, sedikit sapaannya itu sudah cukup menenangkan bagiku. Seperti tadi pagi suaranya membangunkanku untuk segera bersiap-siap berangkat ke kantor. Atau kemarin tegurannya menyusup masuk ke kamarku, mengingatkanku untuk segera makan malam, karena dilihatnya aku hampir segera terlelap tidur sepulang dari bekerja karena lelah. Atau sentuhan tangannya di kakiku saat badanku demam beberapa hari yang lalu. Semua itu sudah cukup menenangkan hatiku.

Saturday 3 November 2007

Free Sex


I feel so thankful with my condition now. As a muslim woman I still do all things in right ways, Insha Allah. Recent time I meet all people from over the world. I have chatted with them who from many kind of country with their each cultures, by this my English which is still too bad. I don’t know exactly, aren’t people who are roving in the cyber world most of them lier or criminal.

But I love to meet them all. I can know what other kind of life, and to open my mind about all things and to see how’s life of other overseas society. I meet several friends from Pakistan, Japan, and Australia. I just to be friendly to making friend with all whatever sort of them. It make me to know more about all.

I see many people in Pakistan are wonderful person. I meet several young people in teenage old have a deep knowledge in Islam. Do all their obligation in Islamic ways seriously. I appreciate them. And they all so smart too, they have a good enough English. It mind me children in Indonesia that have same age, senior/junior high school student too rarely who could speaking in a good English.

Besides it, I meet people from other non-muslim country too. I see how bad of life there, especially in their free sex habit. They think so strange if girls or boys above 20 years old still virgin. They tell me honestly about their sex experiences. When they ask me back about Indonesian, they think that it’s unbelievable that a lots of girls/boys still virgin eventhough they have a boy/girlfriend. So how bad a value of virginity there ?

I write this article just want to describe how’s life commonly in Indonesian custom, that is different with them.

It all because we have different mind with them in love sense. They so easy in love matter. They can tell about their feeling directly and can be quickly without ashamed eventhough it is to people who they just have met her/hir in recents time. So it is too easy to convey what they feel about love in short time with the intention for making girl/boyfriend relationship between them. And for them when they agree about that relationship, It means ussualy that they can doing sex with their girl/boyfriend whenever they want. Might be that’s the reason why people there easy too to get divorce. Easy to say love, easy to making love, easy to bored, and easy to change the spouse.

It is too different with Indonesian custom as long as I know. We are in Indonesia love sense is something that too cautiousful to talking out. We, girls or boys sometime have ashamed feeling to convey or to tell out about their feeling to girls/boys they love, just in short time. Especially for the girls, too seldom the girls starting first to say love to boy they love. It will be seems like embarrassing sense. Might be that’s why there are too many jomblo in Indonesia, especially jomblo woman. Hehehe…… And here in Indonesia, love relationship between girl/boyfriend doesn’t mean that they can do free sex if they want. Of course it is not appropriate and scandalous action, especially in muslim roles. We have big muslim community here. It is forbidden in this religion. Love relationship between girl/boyfriend only in limited relation, they can be loving and take care to each other, and help each other in a real relationship, commonly like best and closest friend, because there love in their each heart. And they agree to have commitment that one day later they will marry to each other if the time is right, and Insha Allah if God permit it. But I don’t know so far might be there are another thing in under ground of others society here..

And I don’t know how muslim people who live out in unislamic country can be changing step by step and doing prohibition things follow it’s custom.. Naudzubillah minzalik…... But it’s imaginable…. I am thankful I just ordinary girl who come from ordinary society. Because people who usually do it commonly are come from high class community who lack of faith in God and religion.

Once again I am so thankful to Allah.. I live in Indonesia, and I am still in the right way…. Insha Allah..

So how could it be easy to find holy and clean person in the cyber world to be our soulmate..?


Tell the believing men to lower their gaze and be modest . That is purer for them . Allah is Aware of what they do. And tell the believing women to lower their gaze and be modest , and to display of their adornment only that which is apparent , and to draw their veils over their bosoms , and not to reveal their adornment save except to their own husbands or fathers or husband’s fathers , or their sons or their husbands ' sons , or their brothers or their brothers' sons or sister’s sons , or their women , or their slaves , or male attendants who lack vigor , or children who know naught of women's nakedness . And let them not stamp their feet so as to reveal what they hide of their adornment . And turn unto Allah together , O.. believers , in order that you may succeed.
(An Nur : 30-31)

And come not near unto adultery . it is an abomination and an evil way.
(Al Israa : 32)


*Jomblo is girl/boy who has no a gal, especially in a long time.

Blessing On Last Ramadhan Month


I fell so proud being a muslim. And Alhamdulillah I live in Indonesia, that has a big muslim community. So a lot of Islamic activities hold here in all place as long as Ramadhan month. Ramadhan month in this year, actually I have worked in Indosat (telecommunication operator) for 10 months. So I did all Islamic activies which presented by Indosat. Because I seldom get these excellence ones in my old company I worked for before.

And as long as last Ramadhan I get a lots of blessing. All Islamic activies that related to the Ramadhan theme are presented in my company like lecture programmes, talk show, Islamic art show, Nasyid show, music instrument “Angklung” show, bazar programme, fasting break together programme, and any else. I my self so enjoy all activities that holding at break hour on 11:45 – 13:30.

Besides fasting break programme that holding in Indosat, we got others fasting break invitation from vendors and many clients. Almost everyday we went to that invitation which almost of them was holding at high class restaurants or hotels like Olive Tree niko hotel restaurant, hyatt hotel, Cilantro restaurant, sate senayan restaurant, and so on. Too many invitation, sometime I missed several one because I was became too seldom eat at home with my family. Besides that reason, I felt bored too with restaurant food that sometime was not enjoying with my appetite. It felt strange in my tongue, lke Japanese food, or Chinese food. And sometime they gave door prize too to us. Lucky me, I got TV Color 21” in last NSN (Nokia Siemens Network) invitation.

From all moment that make me feel touched is all enjoying invitation were holding by other company which most of them are non-muslim people. Most of vendor company or clients’s staff are Chinese, Indian, and other any foreign people. They used Ramadhan moment to entertaint us by break fasting together. And they followed happy too together with us. It means that Ramadhan not just give blessing and happiness to muslim people only, but others non-muslim people feel too.

And the other one that make me proud is when I was visiting it in hotel or any places other I heard Islamic music/song always used as back sound in many rooms, unexceptly in toilet room. Although we can see there other several visitor were foreign people too. But it felt Islamic athmosphere there.

So that’s one of the reason why I feel proud being a muslim in Indonesia. I suppose that might be we couldn’t find the same one in other country, especially in non-muslim country. Even that, ied day is more amazing celebrate in Indonesia than in other Arabian country. We have “mudik” event and “ketupat” event.

Saturday 3rd 2007, 19:15


Dear my blog,

I have so a long time didn’t visiting and writing this blog since last ied celebration. I don’t know why it felt so lazy to write anything. No ideas that I can wrote. But now I want to share again what in my mind, and all things I feel and I find.

Now I want to try writing my blog in English, whatever how bad my English. I just want to share what I write to all my friends all over the world. I hope they who read it understand what I meant.

Tuesday 18 September 2007

Lambat 15 menit Jadi Telat 1 jam


I got a bad morning today.. Pagi tadi agak bermalas-malasan untuk bangun sahur. Badanku capek2, dan ngak terasa lapar, maunya tidur saja. Yang biasanya jam 2 aku sudah bisa terbangun, akhirnya tadi baru bangun jam 3.50

Langsung aku makan, minum. Tapi tadi malas untuk minum susu, entah mengapa perut rasanya sudah kenyang sekali. Lalu nyuci piring yang seabrek-abrek itu sebagai tugasku setiap habis sahur selama bulan puasa ini.

Jam 5 baru selesai sholat subuh, langsung aku mandi dan bersiap-siap karena jam ½ 6 aku harus segera berangkat dari rumah. Selama bulan puasa ini aku selalu mengejar paket A (jam 7.00 – 15.30) supaya bisa mengejar buka puasa di rumah.

Waktu 2,5 jam masih sangat mepet untuk perjalanan dari kantor supaya bisa buka puasa di rumah. Kemarin dari kantor agak telat 15 menit saja, akhirnya pas adzan maghrib aku masih di angkot M17. Akhirnya bukanya jadi mundur, karena memang ngak bawa minuman atau permen.

Tadi pagi gara2 kelamaan merapikan jilbab, jadi molor hampir 15 menit. Jam 5.45 baru keluar dari rumah. Alhasil sampai kantor jadi telat 1 jam. Aduh….. Jakarta… Jakarta… telat sedikit saja, macetnya bukan main.

Sejak bulan puasa ini aku ngak di antar lagi sampai halte Ragunan, jadi aku harus naik M17 sampai halte Dep.Pertanian. Gara2 di TB. Simatupang sudah kena macet, turun di Dep.Pertanian sudah jam ½ 7. Hmmm…. Aku pikir sudah jelas ngak kedapatan duduk nich, tapi alhamdulillah aku berhasil berebutan untuk duduk di samping sopir. BT banget kan kalau berdiri sepanjang jalan dalam keadaan macet pula.. Dan sebelnya lagi, sekarang ini mobil2 umum kok ya pada dibiarin masuk jalur busway sich ya… Gimana sie nich pak Polisi. Aduh kesel dech, sudah jam 7 kurang masih macet di Ragunan. Akhirnya iseng dech sempet2 aku foto jalanan..

Hmm…. Besok aku harus lebih pagi lagi, jam ½ 6 teng sudah harus keluar dari rumah… Tadi sampai kantor jadi jam 7.47 dech.. Waduh bisa ngejar buka puasa di rumah ngak ya…. Yah.. paling2 korupsi waktu :-(

Sunday 16 September 2007

Dari Atas Pesawat


Sudah setahun ini saya tidak lagi bepergian keluar-keluar kota.. Ingat 2 th yang lalu ketika saya masih mengajar di Al Azhar, saya bisa jalan2 2 sampai 3 kali ke luar kota dalam setahun, dengan gratis pula. Kangen rasanya… saya senang sekali kalau bisa mengambil liburan agak lama, seminggu atau sampai 2 minggu. Tapi sayang karena kondisi pekerjaan saya yang baru pindah dari pekerjaan lama tidak memungkinkan saya untuk mengambil cuti untuk liburan.

Sebenarnya cerita ini sudah basi untuk di tuliskan, tapi semalam ketika saya iseng buka2 koleksi file2 gambar saya, saya melihat foto2 yang dulu saya ambil ketika dalam perjalanan berlibur ke rumah Om saya di Sentani. Saya jadi mengenang setahun yang lalu ketika saya berlibur ke sana sendirian, tapi saya begitu menikmatinya. Di sepanjang perjalanan selalu saja ada teman bicara.

Saya berangkat dari rumah jam 3 pagi diantar ayah dan adik saya, karena jam 4 sudah harus check in. Pesawat take off jam 5 tepat. Kebetulan teman duduk sebelah saya seorang turis asal Polandia, sepanjang jalan kami banyak berbincang-bincang, dengan bahasa Inggris saya yang lumayan belepotan.. Pesawat transit di Makasar dan Timika. Tiba di bandara Sentani pukul 14.00 WIT, di jemput Om saya. Hmmm…. Saya jadi kangen pengen kesana lagi..

Di sepanjang penerbangan saya sempat mengambil gambar2 pemandangan dari balik kaca jendela pesawat dengan camera digital di hp saya.. Pemandangannya sangat menakjubkan terutama di sepanjang pulau Irian Jaya, yang sebagian besar wilayahnya di liputi oleh hutan lebat..

Daratan Sulawesi

Diatas hutan Irian

Awan di atas hutan Irian

Awan di atas daratan Sulawesi

Di atas daratan Sulawesi

Di atas daratan Sulawesi

Hutan Irian

Daratan Sulawesi

Hutan Irian

Hutan Irian

Sungai di hutan Irian

Bandara Sentani

Pegunungan sekitar bandara Sentani

Danau Sentani

Danau Sentani

Danau Sentani

Danau Sentani

Kota Jayapura

Danau Sentani

Danau Sentani

Daratan Sulawesi

Di atas awan

Daratan Sulawesi

Di atas awan

Di atas awan

Di atas kepulauan Sulawesi

Pulau Sulawesi

4 Juni 2006

Old File, Written for my friend who has been forgettable from my mind

Cinta memiliki pesona yang luar biasa…
Buta… namun memiliki kekuatan di luar kendali jiwa…
Aku tak mengerti mengapa tubuhku bergetar…
Dingin dan gerakku membeku…
Hingga ku tak mengerti… apa yang membuatku seperti ini…
Itukah cinta ???

Dia yang sudah lama menjadi sahabatku…
Aku binggung mengapa begini…

Namun aku lebih binggung lagi…
Ketika ku di hadapannya…
Otakku yang berkata “Aku tak mau dia”…
Dia tak seperti yang aku damba…
Tapi dia membuatku bergetar…
Aduh… mengapa begini..???

Entah esok waktu…
Bagaimana skenario kehidupan kan mengatur segalanya…

5 Januari 2006

Old File

Sumber kebahagiaan hidup :

1. Iman. Kuatkan hati tetap berpegang pada Allah. Jangan pernah melupakannya di setiap segala persoalan dalam kehidupan. Dialah pemilik segalanya. Bahkan Dialah yang memiliki hidup kita. Jalan hidup dan takdir ada di tangan-nya. Pasrahkan segalanya pada Allah.

2. Materi. Kita harus menjadi manusia yang mampu dan kuat. Teruslah berusaha untuk bisa hidup senang dan berkecukupan.

3. Cinta. Mencintai dan dicintai juga merupakan kenikmatan hidup. Terus berusaha temukan “cinta sejati” yang akan setia menemani hidup kita.

Ngomong-ngomong ada yang mau nambahin lagi..???

29 November 2005

Old File, Lagi sok puitis

Ketika asa terbelenggu oleh tangan-tangan sang takdir…
Perjalanan waktu membawaku melayang dalam angan yang panjang…
Asaku terbang… Entah apa bedanya antara khayal dan kenyataan…
Ku tak sanggup merubah anganku menjadi kenyataan…
Karena ku tak mampu merubah kondisiku…

Antara dimensi ruang dan waktu…
Andaikan ku bisa memutar balik ruang dan waktu itu…
Ku kan kilas kembali kisah itu…
Aku rindu padanya…
Ku tak tahu apa yang dia rasa saat ini…
Apakah sama dengan yang ada di hatiku…

Cinta…
Sebuah kata indah yang penuh rasa…
Terasa nyaman bagi sang jiwa…
Ketika dekat dengan Sang Tercinta…

Perjalanan hidup memaksaku untuk melupakannya…
Tapi hingga saat ini ku tak sanggup…
Masih ada luka pedih yang kurasa…
Ketika ku sadari ku tlah jauh darinya…

Bertemu dengannya bagaikan mimpi…
Dalam sekejap dia datang dan pergi dalam alam nyataku…
Dalam sesaat ia hadir dalam agenda kehidupanku..
Menorehkan rasa yang dalam…
Dan tak mudah hilang dalam ingatan…
Yang membuat hidupku hanya seperti mimpi…
Dan aku lelah bermimpi…

Sabtu Sore, 15 Oktober 2005

Old File, Lagi sok puitis nich..

Cinta datang begitu saja…
Tanpa pencarian di saat yang tak terduga…
Takdir dan kisah kehidupan yang mengatur skenarionya…

Takdir memperkenalkan dirinya padaku…
Dia datang… Begitu dekat di kehidupanku…
Dan aku pun membawanya masuk ke dalam hatiku…

Tapi mengapa takdir jualah yang membawanya pergi jauh dariku…
Hingga aku hanya hidup dalam anggan dan khayalku…

Hari ini aku masih bermimpi…
Yak.. seperti baru semalam aku bermimpi…
Terkadang aku tersadar bahwa ini bukan mimpi…
Tapi jiwaku tak kuasa menatap kenyataan ini…
Dan pada akhirnya aku masih menikmati mimpi itu…
Sesak… dalam dadaku… aku tak sanggup lagi merasakannya…


Minggu, 2 Januari 2005

Old File, Written for the man who had ever been in my heart

Ketika cinta mengurai makna…
Batinku puas.. Jiwaku lepas…
Tanpa beban menyesak di dada…
Hidup untuk mencintai begitu indah…
Dengan cinta… Jiwa tergerak bangkit mengayunkan langkahnya…
Karena cinta… Jiwaku lepas menuruti apa kata Sang tercinta…
Bahkan otak warasku pun sudah tak berfungsi lagi…
Kalah luluh karena Sang tercinta…

Duhai Tuhanku…
Hatiku bergetar… Tak kuasa air mataku tercurah…
Ketika aku menginggat-Mu… Mendengar nama-Mu…
Tapi mengapa ya Allah…
Masih ada Makhluk-Mu yang merenggut hatiku dari Engkau…
Sehingga dia lebih menguasai hatiku…
Padahal cinta seharusnya hanyalah milik-Mu…
Tapi karena cinta ya Allah.. Aku selalu sedih… resah… dan gelisah..
Setiap detik selalu rindu akan dirinya…

Tuhanku…
Mencintai terasa indah luar biasa…
Walaupun belum tentu mendapatkan cinta yang sama pula dari Sang tercinta…
Tapi bukankah cinta adalah anugerah yang Kau berikan pada setiap makhluk-Mu…

Tuhanku…
Jangan Kau biarkan aku salah mencintai makhluk-Mu…
Berikan padaku hamba-Mu yang Kau cintai… Yang pantas mendapatkan cintaku…
Karena aku kan begitu tulus mencintainya…
Yang kelak kan menjadi bagian dari hidupku..